JELANG PUASA
>> Senin, 09 Agustus 2010
LIFE SAVING SOFT SKILL ???
>> Sabtu, 13 Februari 2010
Tujuan, digagasnya nama life saving soft skill, adalah agar peserta worksop dapat melakukan bantuan hidup dasar (CPR) dengan cepat, tepat dan benar, dengan kefahaman tingkat awam medis serta dalam waktu pelatihan yang tidak banyak membuang produktivitas mereka.
Dasar, dari gagasan; (1) adanya keluhan waktu pelatihan yg cukup lama dan berdampak biaya tinggi. (2) materi yg bersifat teknis medis sering membingungkan awam. (3) adanya masukan bahwa yg harus dilakukan awam hanyalah tindakan bantuan hidup dasar yg benar sebelum mendapat pertolongan medis, jadi ilmunya yg penting-penting saja!!. (4)adanya keinginan penggagas agar teknik-teknik bantuan hidup dasar mudah dipelajari, diminati dan di kuasai awam, sehingga safe community berangsur namun pasti dapat terwujud. (5)fakta menunjukan bahwa kematian mendadak di TKP akibat ancaman silent killer seprti henti jantung mendadak, stroke serta kecelakaan lalulintas masih tinggi, danbelum dapat dilakukan oleh rescue tim yg dibentuk pemerintah tepat waktu.Oleh karena itu Life saving soft skill menjadi wajib dimiliki sebagai survival tools oleh setiap orang sehat untuk pencitraan diri sebagai insan aktif dan produktif.
Life saving soft skill ini dapat dipelajari pada training/workshop dengan metode berbasiskan kebutuhan komunitas dan co-survival yg diselenggarakan oleh komunits peduli orang sehat, secar ainhouse training maupun umum.
BERPIKIR KRITIS SAAT DARURAT
>> Selasa, 09 Februari 2010
KETIKA HIDUP BERGANTUNG PADA JANTUNG
>> Senin, 08 Februari 2010
Alhamdulillah masih hidup mas!!!, napasnya masih dibantu respirator dan pakai monitor jantung. Kalimat tersebut sering muncul ketika kita bertanya tentang kondisi korban yang dirawat di ICU rumah sakit akibat kecelakaan berat apapun penyebabnya. Memberikan petunjuk kepada kita bahwa walaupun masih koma tetapi gambaran elektro-kardiogram pada monitor menunjukan gerakan kehidupan, berarti bahwa korban masih hidup.
Kalimat tersebut menunjukan bahwa betapa dominannya makna jantung bagi manusia. Oleh karena itu supaya jantung tetap dapat berfungsi dengan baik, kita mesti memahami beberapa hal, yaitu fungsi jantung dalam tubuh dan merawatnya supaya jantung tetap sehat.
Pertama, Fungsi Jantung. Jantung merupakan organ kecil, sebesar kepalan tangan. Beratnya sekitar 325g pada pria dan 275g pada wanita. Merupakan otot yang paling kuat di dalam tubuh manusia. Terletak di dalam rongga dada, di atas diafragma, diantara paru kiri dan paru kanan, bagian tengah agak ke kiri (2/3 di kiri, 1/3 di kanan). Berfungsi sebagai pompa;Berdetak rata-rata 80 kali per menit, 40 juta kali per tahun, atau kira-kira 3000 juta kali seumur hidup. Memompakan kira-kira 1.000.000 barrel darah (cukup untuk mengisi 3 supertanker) seumur hidup. Jantung manusia terdiri dari 4 ruangan,
ruangan kiri; terdiri dari serambi (atrium) kiri dan bilik (ventrikel) kiri. Dan ruang kanan; terdiri dari serambi(atrium)kanan dan bilik (ventrikel)kanan. Kondisi dan fungsi jantung manusia berbeda satu dengan yg lainnya. Oleh karena itu kita wajib memeliharanya dan bersyukur kepada tuhan yg masih memberi kesempatan hidup sampai dengan hari ini.
Kedua, Merawat Jantung. Merupakan pekerjaan yg tidak mudah namun wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh, meliputi; (1)Olahraga teratur dan minum air putih untuk menggantikan keringat yg hilang. Olahraga dapat memperkuat dan meningkatkan efisiensi sistem kardio vasculer Anda. Pilihlah olahraga seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, aerobik dan lain-lain. (2)Menjaga berat badan. Jaga berat badan pada tingkat yg sesuai dengan usia dan tinggi badan. Kegemukan atau obesitas memberikan stress tambahan pada jantung Anda, dan dapat menyebabkan diabetes, hyoertrigliserida yg dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. (3)Hindari tambahan garam pada makanan. (4)Kurangi konsumsi makanan berlemak. Batasi makanan Anda yg berasal dari lemak hewani. Upayakan mengganti daging dengan ikan, minum susu rendah lemak. (5)Periksa kadar kolesterol darah secara teratur. Kadar kolesterol yg tinggi dapat meynebabkan aterosklerosis yaitu suatu penggumpalan lemak yg menyempitkan pembuluh darah arteri, jika sampai menyumbat dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. (6)Periksa tekanan darah secara teratur. Tekanan darah yg tinggi akan menjadi beban tambahan untuk jantuk, meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau stroke. Makin cepat diketahui adanya tekanan darah tinggi, makin baik untuk menanggulanginnya seperti olahraga, mengubah kebiasaan makan dan kalau perlu konsumsi obat dari dokter. (7)Tidak merokok. Perokok mempunyai resiko terkena serangan jantung yg mengakibatkan kematian empat kali lebih tinggi dari yg tidak merokok. (8)Pelajari lokasai rumahsakit. Kenali rumahsakit dengan pelayanan 24 jam yang terdekat dari tempat tinggal atau tempat beraktivitas. Simpan nomor teleponnya dan letakan hingga mudah dijangkau oleh orang lain. Sangat berguna jika keadaan emergency. (9)Bedakan antara gangguan pencernaan dan serangan jantung. Jika Anda merasakan tekanan atau merasa penuh penuh pada dada, kepala berasa ringan, napas sesak, neyeri menjalar ke langan atas, atau adanya keluhan lain dari serangan jantung segera upayakan untuk mendapatkan pertolongan. (10)Ambil kursus CPR. Ajak anggota keluarga, pekerja atau teman Anda untuk mengikuti kursus ini. Memahami CPR sangat berguna untuk menolong kehidupan yg terancam kematian di TKP.Untuk latihan CPR dapat menghubungi "admin" (11)Nikmati hidup, sehat dan sayangi sesama. Isi waktu dengan menikmati hidup, santai, serta perbanyak bersyukur kepada tuhan juga merupakan bagian dari kehidupan.
SAFE COMMUNITY KEBUTUHAN AZASI YANG TERABAIKAN
>> Sabtu, 06 Februari 2010
INVESTASI SEHAT TAHUN 2010
>> Rabu, 20 Januari 2010
Tidak bijak, jika saya atau Anda membiarkan stress membunuh secara perlahan, yang disebabkan memburu waktu tanpa jeda, enggan menyisihkan waktu sejenak untuk mendekatkan diri pada Maha Pencipta.
Tidak baik, jika saya atau Anda membelanjakan uang untuk sebungkus rokok atau minuman beralkohol dibandingkan dengan mengkonsumsi buah-buahan seperti apel, pisang atau jeruk yang disertai dua liter air mineral setiap hari.
Tidak arif, jika saya atau Anda lupa waktu, membiarkan fisik dan psikis kita melewati ukuran kemampuan, padahal secara alami sudah mempunyai takaran. Dan sangat arif jika dapat mengatur keseimbangan raga dengan melakukan olah tubuh, baik di tempat kebugaran atau yang gratis di ruang terbuka.
Sangat baik, arif dan bijak, jika saya atau Anda berinvestasi sehat, karena memiliki value yang tinggi dan memberikan kuntungan besar bagi investornya dikemudian hari.
Read more...
BERPIKIR SEHAT SEBELUM SAKIT TAHUN 2010
>> Selasa, 19 Januari 2010
Saudaraku orang-orang sehat dan yang ingin selalu sehat, kondisi tahun 2010 ini tentunya ingin lebih baik daripada tahun lalu. Waktu yang tepat ini mungkin sangatlah tepat jika saya dan Anda bersama mulai berpikir sehat supaya tidak sakit di tahun 2010 ini.
Membuat perencanan kesehatan pribadi dan keluarga, menghapus budaya dan kebiasaan berperilaku tidak sehat memang tidak mudah, bahkan berpikir untuk sehatpun mungkin belum pernah. Hal tersebut tidak hanya keterbatasan pengetahuan, seringkali rasa “sombong” dan mumpung lagi sehatpun membuat setiap kita sering lupa untuk menjaga diri dalam kondisi sehat sepanjang waktu.
Rendahnya perhatian lingkungan, masyarakat bangsa Indonesia dalam menyikapi masalah kesehatan terbentuk kemungkinan besar sebagai akibat dari berbagai aspek kehidupan, antara lain karena keterbatasan pengetahuan, faktor ekonomi serta kondisi social, dll. Hidup sehat sering disikapi dengan perilaku dalam batasan yang sempit. Kebanyakan orang berinteraksi dengan kehidupan dan perilakunya secara spontan dan “apa adanya”, sesuai dengan prinsip mereka apakah pemenuhan kebutuhan hidup itu terpenuhi secara fisik dalam kesehariannya ?. Sedangkan aspek lain adalah sikap, perilaku dan perhatian masyarakat akan lingkungan yang sehat, acapkali terabaikan. Budaya ini terbentuk dalam mayoritas di kalangan masyarakat dengan tingkat kehidupan di bawah standar.
Pada transisi budaya masyarakat tradisional menuju kehidupan “modern” akibat mengalirnya pengaruh globalisasi pada berbagai bidang, telah mengubah gaya hidup masyarakat kita. Transformasi budaya ini mengakibatkan banyaknya individu bersikap keliru dan salah kaprah mengartikan modernisasi. Dengan mendapatkan peluang serba mudah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya telah membolehkan apa saja yang dilakukan termasuk bebas dalam mengkonsumsi apapun. Sementara interaksi masyarakat dalam keseharian untuk dapat mengakses terbentuknya budaya sehat seringkali diabaikan. Rasa cuek atau “aji mumpung” sedang sehat, merupakan sikap hidup yang terbentuk secara naluriah ketika keseimbangan antara rasa dan pemikiran kurang terkontrol. Tanpa banyak disadari, seseorang yang sangat menikmati kehidupannya atau pekerjaannya sering melupakan keseimbangan diri baik dalam menggunakan waktu maupun dengan apa yang dikonsumsinya sehari-hari. Ketika yang disebut sakit datang, barulah mereka merasa dihadapkan kepada hakim dan didakwa karena masalah kesehatan.
Anda begitu pula saya, yakin tidak mau dan tidak berharap untuk mengalami sakit. Namun demikian rasa tak ingin terjamah hal menyeramkan tersebut, adalah hal yang sangat wajar. Karena sakit bias berarti bencana, selain menimbulkan kerugian secara fisik, juga aspek ekonomi (cost rehabilitasi) akan menjadi beban besar jika dibandingkan dengan pencegahan. Bagi yang mampu mungkin bukan masalah, namun uang bukan segalanya jika dibandingkan dengan nilai sehat.
Manusia telah diberi akal dalam melakukan upaya untuk memperkecil atau meringankan bencana yang datang, termasuk jika terserang penyakit. Pengobatan dan rehabilitasi hanyalah merupakan sepenggal bagian dari upaya manusia. Pengobatan dan rehabilitasi seyogianya menjadi bagian atau pase paling ujung dari serangakaian upaya. Sikap hidup masyarakat umumnya, senantiasa memandang kesehatan hanya dalam rehabilitasi. Berpikir sehat setelah sakit, serta pemahaman kesehatan hendaknya tidak dibatasi oleh kerangka pemikiran tersebut.
Kebiasaan dan perilaku yang mengabaikan masalah kesehatan ternyata bukan hanya milik masyarakat dari kalangan prasejahtera atau mereka yang memiliki keterbatasan pengetahuan yang umumnya tinggal di pedalaman/ desa terpencil. Sebaliknya, pada tingkat masyarakat berpengetahuan dan tinggal di perkotaan yang ditunjang oleh berbagai fasilitas pun, sarana dan prasarana serta dukungan lingkungan sehat pun banyak yang berperilaku tidak tidak sehat. Budaya untuk “menyenangkan diri” dengan santapan “cepat saji”, acapkali menjerumuskan mereka pada kehidupan yang tidak sehat. Perubahan kultur atau budaya menuju masyarakat modern yang tidak dapat mengelola waktu, membiasakan mengkonsumsi makanan dan minuman tidak sehat, sampai kebiasaan mengkonsumsi makanan dengan semboyan “yang penting enak” dan tidak memiliki batasan.
Bagi kalangan masyarakat yang memiliki keterbatasan baik soial, ekonomi dan pendidikan, sakit sering diartikan sebagai sebuah takdir dan tidak melihatnya sebagai akibat. Budaya masyarakat kita juga telah membiasakan hal-hal praktis yang bersifat instant, termasuk dalam melakukan upaya pengobatan. Seprti penanggulangan pertama ketika sakit, biasanya dengan cara yang mudah dan ringan yakni mengkonsumsi obat-obat ringan pula. Ketika dirasa belum sembuh baru kemudian ke dokter , tabib, atau penyembuh alternatif menjadi tumpuan.
Jika sakit sudah parah, barulah merujuk ke Rumah Sakit. Artinya, rumah sakit menerima orang sakit (pasien) selalu dalam kondisi setelah lebih buruk. Jika yang langsung berurusanpun, biasanya karena sangat terdesak yakni ketika keadaan gawat mendadak atau kecelakaan hebat, yang memerlukan penanganan lebih. Dan berdampak pada biaya pengobatan (cost rehabilitasi) yang tinggi.
Mari mulai berpikir sehat dan berperilaku sehat untuk memelihara kesehatan diri, kluarga dan lingkungan. Tidak pernah ada kata terlambat…, semoga