BERPIKIR KRITIS SAAT DARURAT

>> Selasa, 09 Februari 2010

Apa yang harus dilakukan saat kita berada pada situasi darurat?.
img2
Secara insting biasanya adalah timbulnya keinginan untuk menyelamatkan diri maupun membantu orang lain agar terhindar dari bahaya. Berbagai cara dapat dilakukan, misalnya mencari bantuan / pertolongan atau memberikan bantuan hidup dasar jika korban mengalami gangguan mengancam jiwa. Disamping itu diperlukan pengelolaan keadaan darurat yang baik guna mengurangi kerugian lebih besar, diantaranya melalui berpikir kritis. Berpikir kritis, merupakan ketrampilan dasar setiap manusia dalam mempraktikan cara berpikirnya. Dalam hal ini yg diharapkan adalah berpikir preventif dan progresif untuk mencegah kejadian lebih buruk. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya penyelamatan jiwa manusia.

Penanggulangan kedaruratan yg cepat, tepat dan akurat merupakan hak hidup setiap orang dan ini memerlukan pemikiran yg kritis. Berpikir kritis adalah berpikir rasional, masuk akal dan terfokus (preventif dan progresif). Ini diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada saat terjadi kedaruratan atau bencana, karenanya diperlukan keputusan secara cepat. Mungkinkah kita dapat menanggulangi bencana atau kasus emergency dengan baik jika penanggulangan korban gawat darurat sehari-hari masih buruk?, dan kita tidak tahu cara memberikan bantuan hidup dasar (BHD)di tempat kejadian!!.

Hal lain yg harus menjadi perhatian kita adalah ketika hendak memberi bantuan/pertolongan adalah keselamatan si penolong itu sendiri. Yaitu jangan sampai si penolong menjadi korban kedua, namun korban tetap tertolong. Sebagai contoh, misalnya saat kita menemukan orang pinsan maka penilaian awal yg harus dilakukan secara cepat sebelum menolong adalah amati lingkungan, apakah ada hal-hal yg memungkinkan menyebabkan pinsan, seperti kabel listrik yg terjuntai, yg harus dilakukan adalah memutuskan arus listrik, dan lain sebagainya.

Lantas apa yg dimaksud dengan bantuan hidup dasar(BHD)?. Konsepnya sederhana dan tidak memerlukan peralatan khusus. Dengan sedikit latihan bersama instruktur yg kompeten, semua orang pasti bisa melakukannya. Intinya adalah teknik sederhana yg dilakukan ketika mendapati korban tidak sadar atau pinsan, baik kedaruratan napas, kedaruratan jantung, maupun shock atau perdarahan dan fraktur. BHD untuk berbagai kasus kedaruratan tersebut secara teknis mungkin berbeda-beda, tetapi mekanismenya dan urutannya sama, yaitu yg dirumuskan dalam konsep DRABC, yaitu D dari dangerous (perhatikan dari bahaya), R dari respons (pastikan kesadaran korban), A dari airway (pastikan jalan napas), B dari breathing (bantuan napas jika diperlukan), dan C dari circulation (bantuan sirkulasi). Lebih jelasnya dapat di pelajari dalam training CPR dan dapat ditanyakan ke admin.

Dasar dari diperlukannya berpikir kritis saat darurat, yaitu respons time terhadap korban sekitar 4 - 6 menit saja sejak henti jantung henti napas. Karena setiap keterlambatan 1 menit penanggulangan dapat berdampak hilangnya 10% kesempatan hidup dari korban.

0 komentar:

About This Blog

maaf masih dalam upgrade..

Lorem Ipsum

Bagai mana pendapat Anda tentang blog ini ?

Our Blogger Templates

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP